Kamis, 19 November 2009

Protokol X.25

Standar internasional untuk akses jaringan dengan penyakelaran paket (packet switching) yang pertama muncul adalah X.25, yang direkomendasikan oleh CCITT (sekarang ITU-T) pada tahun 1976. Frame Relay yang muncul setelah X.25 ternyata jauh lebih efektif daripada X.25, karena X.25 kerjanya menjadi lambat karena adanya koreksi dan deteksi kesalahan. Frame Relay memiliki sedikit perbedaan, ia mendefinisikan secara berulang header-nya pada bagian awal dari frame seperti terlihat pada Gambar 1d, sehingga dihasilkan header frame normal 2-byte. Header Frame Relay dapat juga diperluas menjadi 3-byte atau 4-byte untuk menambah ruang alamat total yang disediakan. Dalam gambar-gambar yang mengilustrasikan jaringan-jaringan Frame Relay, piranti-piranti pengguna ditunjukkan sebagai pengarah-pengarah LAN, karena hal tersebut merupakan aplikasi Frame Relay yang berlaku secara umum. Tentu saja mereka dapat juga merupakan jembatan-jembatan LAN, Host atau front-end processor atau piranti lainnya dengan sebuah antarmuka Frame Relay.
Header Frame Relay terdiri dari deretan angka sepuluh bit, DLCI (Data Link Connection Identifier) merupakan nomor rangkaian virtual Frame Relay yang berkaitan dengan arah tujuan frame tersebut. Dalam hal hubungan antar kerja LAN-WAN, DLCI ini akan menunjukkan port-port yang merupakan LAN pada sisi tujuan yang akan dicapai. Adanya DLCI tersebut memungkinkan data mencapai simpul (node) Frame Relay yang akan dikirimi melalui jaringan dengan menempuh proses tiga langkah yang sederhana yakni:


    • Memeriksa integritas dari frame-nya dengan menggunakan FCS (Frame Check Sequence). Jika melalui pemeriksaan ini diketahui adanya suatu kesalahan, frame tersebut akan dibuang.
    • Mencari DLCI dalam suatu tabel. Jika DLCI tersebut tidak didefinisikan untuk link (hubungan) yang dimaksud, frame akan dibuang.
    • Mengirim ulang (disebut mrelay) frame tersebut menuju tujuannya dengan mengirimnya ke luar, ke port atau trunk (jalur) yang telah dispesifikasikan dalam daftar tabelnya.Dengan demikian, simpul Frame Relay tidak melakukan banyak langkah pemrosesan sebagaimana halnya dalam protokol-protokol yang mempunyai keistimewaan penuh seperti X.25.Membandingkan kesederhanaan Frame Relay dengan pemrosesan pada X.25 yang lebih kompleks.
     Demi praktisnya gambar tersebut mencerminkan jalur dari suatu paket data yang sudah valid. Deskripsi yang menunjukkan pemrosesan langkah-langkah untuk error recovery (pemulihan akibat adanya kesalahan) dan frame non-informasi untuk X.25 akan jauh lebih rumit. Rangkaian-rangkaian pada Frame Relay merupakan rangkaian Virtual Circuit (VC). VC ini diatur sejak awal secara administratif baik oleh operator jaringan melalui sistem manajemen jaringan ( disebut PVC (permanent virtual circuit), maupun melalui suatu basis call-by-call dalam aliran data normal dengan menggunakan suatu perintah dari pengguna jaringannya (disebut SVC (switched virtual circuit). Untuk X.25, metode normal penciptaan panggilan (call set-up) adalah dengan SVC. Karena VC pada Frame Relay pada umumnya menentukan atau mendefinisikan suatu hubungan antara dua LAN. Sebuah VC baru tentu dibutuhkan jika akan memasang sebuah LAN yang baru ke jaringan tersebut, yang dapat di-set-up melalui PVC atau SVC.


    FORMAT PAKET X.25
    Untuk virtual circuit yang menggunakan nomor urut 15 bit, header dimulai oleh
    oktet identifikasi protokol dengan pola 00110000
    Header selalu berisi nomor virtual circuit 12 bit:
    • Nomor grup 4 bit
    • Nomor kanal 8 bit
    P(S) adalah nomor urut paket, P® adalah nomor urut ACK, bit Q tidak
    didefinisikan dalam standar X25 (cadangan)
    Data/informasi kontrol dikirimkan dengan format khusus; digunakan untuk
    pembangunan, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan virtual circuit
    Sebagai contoh, paket Call Request meliputi field tambahan:
    • Panjang alamat DTE sumber (4 bit)
    • Panjang alamat DTE tujuan (4 bit)
    • Alamat-alamat DTE (variabel) alamat lengkap DTE sumber dan tujuan
    • Fasilitas lain
    terdiri atas kode fasilitas 8-bit dan kode parameter 8-bit

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar